Sabtu, 24 Agustus 2013

Kompetensi : Dasar Elektronika

Pengertian Komponen Aktif dan Pasif

Pengajaran Elektronika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang penggunaan berbagai macam alat listrik arus lemah, dan dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron (partikel bermuatan listrik) dalam suatu peralatan dan berbagai perangkat dalam penggunaan elektronik. Elektronika ini menjadi salah satu dari cabang ilmu fisika. Sedangkan bentuk desain dari pembuatan papan sirkuit (PCB) elektroniknya adalah bagian dari Teknik Elektro, Teknik Komputer, dan Ilmu Elektronika serta Instrumentasi.
Komponen Aktif dan Pasif
Komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu komponen Aktif dan komponen Pasif. Komponen Pasif merupakan komponen elektronika yang  dimana dalam melakukan pengoperasiannya komponen ini tidak membutuhkan sumber tegangan (supply) dan arus tersendiri, sedangkan Komponen Aktif merupakan komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya perlu sumber arus dan tegangannya sendiri.
Komponen pasif  tidak memerlukan sumber arus dan tegangan tersendiri saat dalam melakukan pengoperasiannya. Contoh beberapa komponen pasif ini, yaitu:
a. Diode/Dioda
b. Capasitor atau bisa juga Elco (electrolit capasitor)
c. Resistor
d. Relay
Komponen diatas tidak perlu sumber arus dan sumber tegangannya sendiri saat pengoperasian. Mereka cukup mengambil arus dan tegangan dari lingkungan kerjanya (mengambil tegangan dan arus dalam area kerja kompnen lain dan jalur yang sudah terpasang pada Printed Circuit Board/PCB). komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau elemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan komponen pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan simbol C.
Di atas sudah dijelaskan mengenai komponen aktif bahwa komponen aktif itu harus memiliki sumber arus dan tegangannya sendiri untuk bisa beroperasi. Contoh komponen  yang termasuk ke golongan komponen aktif, yaitu :
a. Transducer
b. IC (Integrad Circuit)
c. Tyrystor
d. Transistor
Komponen ini akan bekerja dengan adanya penyedia arus tegangan yang diberikan pada komponen ini. Arus dan tegangan bergantung pemakain, dan keperluan yang digunakan. Penerapan komponen aktif biasanya banyak terdapat pada rangkaian pengolah instruksi.
Tetapi tidak jarang juga komponen ini terdapat pada rangkain penguat suara, DVD Player, TV, dan lainnya.

Rabu, 31 Juli 2013

Menentukan Kaki Transistor



Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur.



Jika kita tidak memiliki gambaran referensi kemasan transistor di atas, maka  dapat menentukan kaki transistor menggunakan multimeter. Menentukan kaki transistor dimulai dengan menentukan kaki basis yang dilakukan dengan seting multimeter pada ohm meter dan mengukur resistansi antar kaki transistor sbb :
 


1.    Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor 


Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu memiliki hubungan fordward bias pada basis ke kolektor dan basis ke emitor serta reverse bias dari kolektor ke basis dan emitor ke basis pada jenis transistor NPN dan kondis sebaliknya pada jenis PNP.

Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1 kaki 2 dan kaki 3. Kemudian set multimeter ke Ohm meter x10 atau x100 kemudian kita cari kaki basis dengan :

Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multimeter memberikan nilai ukur resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis u ntuk transistor PNP.
Dan NPN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya.
Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis nya 2 atau 3. Ulangi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum meter bergerak semua.
Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP
NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum  bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak.
PNP :Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak.

2.   Menentukan Kaki Kolektor Dan Emitor
Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menentukan kaki kolektor dan emitor seting multimeter di pindah ke Ohm meter x10KOhm, Kemudian lakukan teknik berikut.
Misalnya ;Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu)
transistor NPN.

  • ·         Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan disentuh dengan jari tangan.
    ·         Sentuh kaki basis dengan jari tangan.
    ·         Jika jarum meter tidak bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain.
    ·         Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan.
    ·         Jika jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor



Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitam dibalik. Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor.

Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga yang berada di kemasan transistor. Karena ilmu itu adalah cahaya yang selalu menerangi setiap kehidupan kita. 

 


Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/  dan sumber-sumber      lainnya.
 
Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emeitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/
Copyright © Elektronika Dasar
Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emeitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/
Copyright © Elektronika Dasar

Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emeitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/
Copyright © Elektronika Dasar
MTransistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emeitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/
Copyright © Elektronika Dasar
Menentukan Kaki Transistor Menentukan Kaki Transistor | 9 out of 10 based on 100 ratings | 1 user reviews Reviewed by Tim Elektronika Dasar | Monday, March 12th, 2012 | Rating: 4.9 | Instrument, Pengujian, Tutorial Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emeitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur. mengetahui kaki transistor,menentukan kaki transistor,mengukur transistor,memilih kaki transistor,identifikasi kaki transistor,mengetest kaki transistor,menetukan jenis transistor,mengetaui jenis transistor,menentukan basis transistor,menentukan emitor transistor,mengetahui basis emitor kolektor,kaki transistor,urutan kaki transistorpin tansistor,mengukur kaki transistor Apabila kita tidak memiliki gambar referensi kemasan transistor diatas maka dapat menetukan kaki transistor dengan multimeter. Menentukan kaki transistor dimulai dengan menentukan kaki basis sekaligus menentukan jenis transistor yang dilakukan dengan seting multimeter pada Ohm meter dan mengukur resistansi antar kaki transistor sebagai berikut. mengetahui kaki transistor,menentukan kaki transistor,mengukur transistor,memilih kaki transistor,identifikasi kaki transistor,mengetest kaki transistor,menetukan jenis transistor,mengetaui jenis transistor,menentukan basis transistor,menentukan emitor transistor,mengetahui basis emitor kolektor,kaki transistor,urutan kaki transistorpin tansistor,mengukur kaki transistor 1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu memiliki hubungan fordward bias pada basis ke kolektor dan basis ke emitor serta refervse bias dari kolektor ke basis dan emitor ke basis pada jenis transistor NPN dan kondis sebaliknya pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1 kaki 2 dan kaki 3. Kemudian set multimeter ke Ohm meter x10 atau x100 kemudian kita cari kaki basis dengan : Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multimeter memberikan nilai ukur resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk transistor PNP. Dan NPN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis nya 2 atau 3. Ulangi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum meter bergerak semua. Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak. PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak. 2. Menentukan Kaki Kolektor Dan Emitor Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor seting multmeter di pindah ke Ohm meter x10KOhm, Kemudian lakukan teknik berikut. Misalnya transistor NPN. Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu) Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan disentuh dengan jari tangan. Sentuh kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter tidak bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitam dibalik. Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor. Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga yang berada di kemasan transistor.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/
Copyright © Elektronika Dasar
Menentukan Kaki Transistor Menentukan Kaki Transistor | 9 out of 10 based on 100 ratings | 1 user reviews Reviewed by Tim Elektronika Dasar | Monday, March 12th, 2012 | Rating: 4.9 | Instrument, Pengujian, Tutorial Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emeitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur. mengetahui kaki transistor,menentukan kaki transistor,mengukur transistor,memilih kaki transistor,identifikasi kaki transistor,mengetest kaki transistor,menetukan jenis transistor,mengetaui jenis transistor,menentukan basis transistor,menentukan emitor transistor,mengetahui basis emitor kolektor,kaki transistor,urutan kaki transistorpin tansistor,mengukur kaki transistor Apabila kita tidak memiliki gambar referensi kemasan transistor diatas maka dapat menetukan kaki transistor dengan multimeter. Menentukan kaki transistor dimulai dengan menentukan kaki basis sekaligus menentukan jenis transistor yang dilakukan dengan seting multimeter pada Ohm meter dan mengukur resistansi antar kaki transistor sebagai berikut. mengetahui kaki transistor,menentukan kaki transistor,mengukur transistor,memilih kaki transistor,identifikasi kaki transistor,mengetest kaki transistor,menetukan jenis transistor,mengetaui jenis transistor,menentukan basis transistor,menentukan emitor transistor,mengetahui basis emitor kolektor,kaki transistor,urutan kaki transistorpin tansistor,mengukur kaki transistor 1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu memiliki hubungan fordward bias pada basis ke kolektor dan basis ke emitor serta refervse bias dari kolektor ke basis dan emitor ke basis pada jenis transistor NPN dan kondis sebaliknya pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1 kaki 2 dan kaki 3. Kemudian set multimeter ke Ohm meter x10 atau x100 kemudian kita cari kaki basis dengan : Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multimeter memberikan nilai ukur resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk transistor PNP. Dan NPN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis nya 2 atau 3. Ulangi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum meter bergerak semua. Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak. PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak. 2. Menentukan Kaki Kolektor Dan Emitor Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor seting multmeter di pindah ke Ohm meter x10KOhm, Kemudian lakukan teknik berikut. Misalnya transistor NPN. Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu) Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan disentuh dengan jari tangan. Sentuh kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter tidak bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitam dibalik. Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor. Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga yang berada di kemasan transistor.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/
Copyright © Elektronika Dasar
Menentukan Kaki Transistor Menentukan Kaki Transistor | 9 out of 10 based on 100 ratings | 1 user reviews Reviewed by Tim Elektronika Dasar | Monday, March 12th, 2012 | Rating: 4.9 | Instrument, Pengujian, Tutorial Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter. Secara umum transistor dikemas dalam beberapa varian yg sudah dapat dipastikan tiap kakinya secara kasat mata. Berikut adalah referensi bentuk kemasan transistor yang langsung dapat kita ketahui kaki basis, kolektor dan emeitor tanpa harus menentukannya dengan alat ukur. mengetahui kaki transistor,menentukan kaki transistor,mengukur transistor,memilih kaki transistor,identifikasi kaki transistor,mengetest kaki transistor,menetukan jenis transistor,mengetaui jenis transistor,menentukan basis transistor,menentukan emitor transistor,mengetahui basis emitor kolektor,kaki transistor,urutan kaki transistorpin tansistor,mengukur kaki transistor Apabila kita tidak memiliki gambar referensi kemasan transistor diatas maka dapat menetukan kaki transistor dengan multimeter. Menentukan kaki transistor dimulai dengan menentukan kaki basis sekaligus menentukan jenis transistor yang dilakukan dengan seting multimeter pada Ohm meter dan mengukur resistansi antar kaki transistor sebagai berikut. mengetahui kaki transistor,menentukan kaki transistor,mengukur transistor,memilih kaki transistor,identifikasi kaki transistor,mengetest kaki transistor,menetukan jenis transistor,mengetaui jenis transistor,menentukan basis transistor,menentukan emitor transistor,mengetahui basis emitor kolektor,kaki transistor,urutan kaki transistorpin tansistor,mengukur kaki transistor 1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu memiliki hubungan fordward bias pada basis ke kolektor dan basis ke emitor serta refervse bias dari kolektor ke basis dan emitor ke basis pada jenis transistor NPN dan kondis sebaliknya pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1 kaki 2 dan kaki 3. Kemudian set multimeter ke Ohm meter x10 atau x100 kemudian kita cari kaki basis dengan : Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multimeter memberikan nilai ukur resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk transistor PNP. Dan NPN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis nya 2 atau 3. Ulangi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum meter bergerak semua. Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak. PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak. 2. Menentukan Kaki Kolektor Dan Emitor Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor seting multmeter di pindah ke Ohm meter x10KOhm, Kemudian lakukan teknik berikut. Misalnya transistor NPN. Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu) Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan disentuh dengan jari tangan. Sentuh kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter tidak bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitam dibalik. Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor. Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga yang berada di kemasan transistor.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/menentukan-kaki-transistor/
Copyright © Elektronika Dasar